Jumat, 09 Januari 2015

Tuhan Mencintai Kafir

Daniel Suchamda : Kadang bingung bagaimana menanggapi suatu rasa yang sangat bersyukur, merasa yang sudah dilalui sungguh dari bimbinganNya yang ajaib, melelehkan air mata haru karena selama ini Dia membimbingku, tidak dapat masuk di akal. Mengapa bingung? Karena ane kafir tak beragama. :D

NF :  Hahahahaha......kecian amat ya....

DS : Ya, kena long face dahhh

NF :  Wkwkwk.....Sambil ngasah kuku dan menggeremet gigi ya mas.

DS :  wkwkwkwkwk
Gak kok, bersyukur aja.......ternyata Tuhan tidak seperti yg orang agama bilang

NF :  Mnrtku.... Klo Tuhan seperti yg kebnykan org beragama msh mampu labelkan. Berarti Dia adalah Tuhan yg sungguh sangat terbatas bahkan bisa jadi bukan Tuhan.

DS :  Nah itu dia!

NK : Aku benci agama

DS : Aku sih gak benci, tapi melihat keburukan dari apa yg disebut Organized Religion. Religiusitas sendiri gak masalah buat aku. Karena menurutku itu adalah nature dari human. Tapi manakala sudah disusun dalam struktur, batasan, persyaratan dan sanksi2 hukuman....maka tiada lain adalah akal-akalan manusia untuk menguasai yang lainnya.
Mungkin anda mengatakan saya berpikir negatifistik. Anda mengatakan agama berfungsi untuk mendidik.
Memang benar tapi dalam tanda kutip "mendidik". Saya pertanyakan apakah "mendidik" itu? Apakah untuk hapal seperangkat dalil/rumus/teori/aturan, ataukah mengembangkan kemampuan untuk menjadi mandiri, obyektif, cerdas, memiliki kepekaan hati?
Apakah melalui suatu disiplin dan indoktrinasi seseorang menjadi peka hati, atau malah tumpul? menjadi obyektif atau malah sempit judgemental? menjadi cerdas atau malah hilang daya kritisnya? menjadi manusia merdeka yang mandiri ataukah segala sesuatunya jadi tergantung dari sang penggembala ternak?

Apakah kita ingin menciptakan manusia yang utuh atau sekedar pembebek?
Seingat saya dalam pelajaran kebangsaan di sekolah dulu, bapak proklamasi kita Ir.Soekarno berkali-kali menekankan agar tidak menjadi bangsa pembebek, "yes man", ABS (Asal Bapak Senang).

Tapi apakah mungkin menciptakan manusia yang utuh, bila dalam segala sendi kehidupannya di indoktrinasikan agama domba, onta, beo, bebek, dsb? Lebih baik kita buka pasar ternak. Refublik Indofarming : yang penting cepat berkembang biak dan gemuk2. Lalu ekspor keluar negeri dengan harga murah. 


NK : Pembebek

DS : Sepertinya melorotnya nilai rupiah berkorelasi dengan jumlah pertambahan penduduk deh.
Makin tambah jumlah penduduk, cetak aja uangnya lagi supaya bisa dibagi2 lebih banyak, otomatis nilainya merosot.
Dulu, kerja sebagai klerik bisa mikir kredit rumah, jaman sekarang manajer aja pusing mikir cicilan KPR. Gimana gak tendensi korupsi dalam pekerjaan? Makanya maling tambah banyak.
Yang dulu bisa jadi kerja tetap, sekarang semua sistemnya kontrak. Udah gak produktif, buang. Persis peternakan.

 RAH : Agama dan Tuhan adalah 2 hal yang sering disamakan oleh kebanyakan orang .. Inilah yang menimbulkan chaos di dunia

DS : Tuhan itu satu, agama itu banyak.
Tapi masing2 agama suka mengklaim bahwa Tuhan hanyalah miliknya.
Sama seperti : bumi itu satu dan luas, tapi masing2 bangsa berlomba2 mengklaim miliknya, lalu terpetak-petak.
Apakah ini kalau bukan karena ego manusia?
Padahal Tuhan itu adalah sesuatu yang diluar Ego, dia sama sekali tidak memiliki egoisme, justru sebaliknya semata-mata hanya memberi. Lihat saja bumi memberi digali tanpa protes, dimiliki bermacam2 bangsa silih berganti juga diam saja, matahari memberi sinar tanpa membeda-bedakan.

Jadi kalau ada agama yg tidak memiliki wisdom itu, menurutku agama palsu. :D
Karena membungkus ego atas nama Tuhan menurutku adalah kejahatan yang paling jahat. 
:)


Source : http://primordialnature.blogspot.com/2014/11/tuhan-mencintai-kafir.html

Selasa, 23 Desember 2014

Dahsyatnya Reiki; Energi Alam atau Ilahi….

Dahsyatnya Reiki; Energi Alam atau Ilahi….

Posted by  on September 24th, 2014 with 0 Comments
Pertama sekali Reiki ditemukan atau disadari keberadaannya oleh master Usui Mikao di Jepang. Sejarah singkatnya berikut:
Suatu ketika Usui mengikuti retret Vipassana di suatu vihara Budha dekat Kyoto. Vipassana berarti ‘melihat ke dalam diri’, meniti ke dalam diri. Teknik ini memang luar biasa. Selama 21 hari tidak melakukan sesuatu, dan hanya memperhatikan nafas saja. Tidak menahan nafas, tetapi cuma memperhatikan: kalau nafas pendek, ya pendek, panjang, ya panjang, teratur ya teratur, tidak teratur ya tidak teratur.
Ternyata setelah 21 hari melakukan duduk diam dan hanya memperhatikan nafas terjadi perubahan pola energi pada diri Usui. Secara tidak disengaja, pola energi dalam dirinya memiliki daya sembuh. Yang dibutuhkan hanya keterbukaan diri. Energi akan mengalir dengan sendirinya ketika seseorang membuka diri. Membuka diri berarti tidak ada keinginan atau pikiran untuk berbuat sesuatu. Inilah bedanya Reiki dengan tenaga dalam.
Ketika seseorang menggunakan tenaga dalam untuk melakukan penyembuhan, orang tersebut melakukan konsentrasi dan fokus membayangkan bahwa ia sedang menyembuhkan orang lain. Ia mengalirkan energi dari dalam dirinya ke tubuh pasien. Tentu menggunakan teknik imajinasi. Sementara praktis Reiki sama sekali dilarang berpikir. Ia cukup berserah diri. Bahkan teknik atau cara yang paling manjur adalah apabila ia benar-benar melakukan dan menyatakan siap sebagai alat atau media dari aliran energi alam.
Dengan kata lain, seorang praktisi Reiki menyadari sepenuhnya bahwa bukan dirinya yang menyembuhkan, tetapi energi ilahi. Inilah sebabnya sebelum melakukan praktik penyembuhan, seorang praktisi mengajak agar klien yang sedang diterapi untuk menutup mata dan hanya fokus memperhatikan nafas. Mengapa???
Tanpa adanya kerjasama dari klien untuk menutup mata dan hanya fokus ke nafas, aliran energi dari alam melalui tangan terapis tidak akan bermanfaat. Mengapa hal ini bisa terjadi???
Kita mesti ingat bagaimana pengalaman Master Usui. Saat ia melakukan penyembuhan pertama sekali, ia hanya ingin menempelkan tangannya pada luka dari seorang ibu yang jatuh. Sama sekali tidak ada niat untuk menyembuhkan. Karena rasa welas asihnya, ia secara otomatis menempelkan tangannya pada bagian terluka. Dan hasilnya adalah kesembuhan. Sedikitpun tiada maksud atau keinginan untuk mengobati. Keinginan untuk mengobati menjadi hambatan proses kesembuhan. Keinginan muncul dari pikiran. Adanya pikiran ini menjadi penghambat proses penyembuhan.
Kembali pada klien yang harus menutup mata dan semata fokus memperhatikan nafas. Saat seorang klien bisa fokus perhatikan nafas dan menutup mata, ia dalam keadaan berserah diri. Saat mata terbuka, pikiran kita secara otomatis terbuka. Saat pikiran mulai bekerja karena mata terbuka, proses aliran energi ilah tidak terjadi. Dapat dipastikan proses penyembuhan gagal total. Karena aliran energi ari sang terapis terhambat oleh pikiran.
Energi Alam ini bekerja secara  otomatis.
Tepat sekali. Karena energi ilahi sangat cerdas sifatnya. Kita mesti yakin energi ini adalah energi ilahi. Bukan tenaga dalam. Satu pengalaman yang menarik ketika saya melakukan terapi dengan reiki pada seseorang.
Orang ini sedang kurang enak badan. Dia bilang bagian-bagian tertentu persendiannya merasa pegal. Singkat kata, saya berikan Reiki tehadap dirinya. Saya hanya menyentuh bagian tertentu dimulai dari kepala. Mengapa mesti dimulai dari kepala? Karena melalui sentuhan tangan dari praktisi Reiki pada kepala akan membuat pikiran si klien mulai merasa rileks. Semakin rileks semakin optimal daya kerja Reiki.
Setelah seluruh bagian saya sentuh, ternyata ia seperti orang tertidur. Ia dalam keadaan seperti itu cukup lama antara 1,5 – 2 jam. Setelah bangun saya tanya, apakah ia tertidur. Ia mengatakan bahwa sesungguhnya ia tidak tidur. Namun ia tidak bisa membuka mata. Yang luar biasa adalah ia merasakan bagian yang pegal bagaikan ada energi yang menggerakkan. Ia berupaya melawan tetapi tidak bisa. Ahhh… Inilah energi alam yang bekerja, kata saya.
Yang beda dengan tenaga dalam adalah: Seseorang yang mengobati dengan tenaga dalam biasanya mudah lelah. Berbeda dengan praktisi Reiki. Justru semakin segar. Hal ini tidak mengherankan. Karena seorang praktisi Reiki yang benar, ia sadar bahwa dirinya hanya sebagai alat penyalur. Ia sadar akan fungsi dirinya sebagai saluran dari energi Ilahi atau alam. Dengan sendirinya, sebagai saluran energi ilahi, ia jadi terbersihkan juga. Tidak heran setelah melakukan praktisi Reiki, ia semakin segar.
Satu hal yang perlu diwaspadai. Jangan sekali-kali bagi anda yang memasang susuk minta diobati oleh praktisi Reiki. Karena susuk atau alat pemikat tidak sesuai dengan kodrat alam.
Hal ini terjadi pada seseorang yang berobat pada teman saya dengan Reiki. Tanpa disangka-sangka banyak jarum perak keluar dari kening dan bagian tubuh lainnya. Inilah dahsyatnya Reiki Sang Energi Alam…..

Source : http://www.marhento.com/ayur-hypnotherapist/hipno-terapi/kesehatan/meditasi/dahsyatnya-reiki-energi-alam-atau-ilahi.html

Jumat, 19 Desember 2014

Tuhan bukanlah tukang cuci dosa

Tuhan bukanlah tukang cuci dosa….

Posted by  on May 2nd, 2013 with 10 Comments
Tuhan bukanlah tukang cuci dosa. Ia menyaksikan setiap perbuatan kita. Dan, ia membiarkan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, Hukum Aksi-Reaksi bekerja terhadap setiap orang tanpa pilih kasih. Jika kita memahami hal ini, terjadilah transformasi…….. dalam sekejap!” Anand Krishna





































Sumber: Su Rahman

Selama ini kita anggap bisa minta maaf kepada Tuhan jika melakukan dosa. Bahkan seringkali kita merasa sudah nyaman jika sudah minta maaf pada seseorang. Dan orang tersebut memaafkan kita. Kemudian kita lupa begitu saja. Parahnya kita melakukan kesalahan yang sama.

Tetapi, apakah maaf dari Tuhan bisa kita ketahui? Sementara ini, hanya persepsi kita yang maenganggap demikian. Kita pikir Tuhan memberikan maaf setelah kita minta maaf. Bahkan seringkali kita menggunakan persepsi sendiri, dengan melakukan dzikir permintaan maaf, misalnya. Enak sekali ya? Perbuatan yang menyakiti orang lain ataupun alam hanya cukup minta maaf dan kemudian lupa. Buktinya? Kita mengulangi perbuatan yang sama. Ini bukan tobat namanya. Tapi tomat, setelah tobat kemudian kumat….

Kita lupa bahwa tiada satupun perbuatan yang tidak dibalas. Perbuatan buruk dibalas perbuatan buruk. Perbuatan baik dibalas perbuatan baik. Inilah hukum sebab-akibat. Inilah hukum aksi-reaksi.

Kita sering menipu diri sendiri dengan berbagai alasan. Di suatu tempat kita berbuat kejahatan, menebang  pohon dan merusak hutan di Kalimantan misalnya. Kemudian dengan segala kelicikan yang kita miliki, kita membangun masjid atau tempat ibadah lainnya. Bahkan sering dengan cara menebusnya dengan membantu anak yatim. Inilah kebodohan kita. Kita anggap bahwa perbuatan buruk bisa diimbangi perbuatan baik. Bukankah ini hanya anggapan manusia? Memang siapa diri kita? Bukankah dengan cara ini kita telah memperkosa hukum Tuhan, hukum sebab-akibat.

Benar sekali yang dikatakan Anand Krishna. Jika kita bisa memahami dan melakoni hukum sebab-akibat atau hukum aksi-reaksi, sekejap saja bisa terjadi transformasi diri.

Transformasi berarti perubahan paradigma berpikir. Kita jujur terhadap diri sendiri. Kita mesti sadar akan ayat: Tuhan lebih dekat dari urat lehermu. Berarti tidak ada keterpisahan antara kita dan Tuhan. Masih bisakah kita ingkar terhadap hukum sebab-akibat?


Source : http://www.marhento.com/ayur-hypnotherapist/hipno-terapi/kesehatan/meditasi/tuhan-bukanlah-tukang-cuci-dosa.html

Jumat, 05 Desember 2014

Misteri Yaje, Sebuah Gerbang menuju Dunia Supranatural

Misteri Yaje, Sebuah Gerbang menuju Dunia Supranatural. Suku indian di Amerika, khususnya di Amazon selalu memiliki dukun-dukun sakti yang bisa menyembuhkan penyakit, bahkan meramal masa depan. Misteri ini bertahun-tahun diteliti oleh ilmuwan mencari penyebabnya.

Ternyata ada satu tumbuhan yang bisa membuat seseorang mengalami halusinasi dan mengantarnya ke gerbang supranatural. Tanaman ini adalah sejenis anggur rambat yang oleh para ahli botani disebut Banisteriopsis caapi.

yaje

Bila batangnya direbus atau direndam air kemudian diracik dengan bahan-bahan alamiah lainnya, hasilnya adalah bahan halusinogenik yang mereka sebut Yaje (baca: ya-hei) atau Ayahuasca - Anggur bagi sang Jiwa.

Dalam tradisi masyarakat terasing di Amazon, telah terbentuk kepercayaan dasar yang menganggap suci upacara minum Yaje. Amaru atau dukun wanita, kendi tempat abu sembahyang, dan roh di alam semesta adalah bagian dari kenyataan.

Setelah meminum Yaje, biasanya mereka merasakan satu atau beberapa gejala mulai dari pusing, berkeringat, gemetar, kejang, mual, muntah yang berkepanjangan, diare hebat, mengalirnya lendir dari hidung, terteror rasa takut, dan dorongan bertindak agresif. Tapi setelahnya? Sungguh luar biasa, pemakai akan merasa berpindah ke dunia maya tanpa batas yang menakjubkan, sejelas pemandangan dalam kehidupan nyata.

Ahli etnobotani dari Harvard, Wade Davis, pernah tinggal di Amazon selama lebih dari setahun, atas permintaan Profesor Richard Evans Schultes, perintis dan pakar yang masyhur dalam psikofarmakologi (ilmu yang mempelajari zat-zat halusinogen). Dari sang profesor ia mendapatkan beberapa tips yang salah satunya adalah untuk, "Jangan pernah pulang sebelum mencoba Yaje".

Memang, bagi beberapa kelompok masyarakat di Amazon, minum sedikit Yaje biasa mereka lakukan di banyak kesempatan dengan beragam tujuan. Bagi mereka, Yaje adalah "obat" yang potensial mengobati gangguan fisik dan mental.

Suku Amahuaca yang terkenal ahli berburu menghubungkan kepekaan mereka saat berburu dengan kemampuan melihat roh binatang setelah minum Yaje sehingga mereka bisa mempelajari gerakan dan kebiasaan hewan buruannya. Sedangkan suku Tukanoan menggunakan Yaje untuk berkomunikasi dengan nenek moyang mereka dan menjelajahi langit.

Dalam catatan Davis untuk Richard Evans Schultes tentang suku Kofan, "Yaje adalah sumber semua pengetahuan pada seluruh masyarakat. Minum Yaje berarti belajar. Dari sinilah setiap orang beroleh kekuatan dan tuntunan hidup."

Source : http://www.hotmagz.com/2014/01/misteri-yaje-sebuah-gerbang-menuju.html

Rabu, 03 Desember 2014

Halangi Tembakan Penjahat, Anjing Ini Mati Selamatkan Majikannya

MirrorKamera CCTV di sebuah pusat perbelanjaan di Atlanta, Georgia, AS merekam Noah yang masih berlari setelah ditembak sekelompok penjahat. Tak lama setelah rekaman ini, Noah ditemukan mati karena lukanya yang parah.

ATLANTA, KOMPAS.com — Pemeo anjing adalah kawan terbaik manusia kembali terbukti. Seekor anjing gembala Jerman bernama Noah mati setelah menghalangi peluru yang ditembakkan penjahat ke arah majikannya.

Insiden itu terjadi di Atlanta, Georgia, AS, pekan lalu, ketika keluarga pemilik Noah, termasuk tiga orang anak-anak, bepergian menuju ke sebuah pusat perbelanjaan di kota itu. Seorang saksi mata mengatakan, penembakan itu diawali dengan perselisihan di jalan yang kemudian berujung dengan penguntitan.

"Sekitar lima menit kemudian, mobil yang membuntuti kami mendekat dan orang-orang di dalamnya melepaskan tembakan," kata salah seorang korban yang tak ingin disebut identitasnya.

Peluru yang ditembakkan itu menembus kaca mobil dan mengakibatkan kaca mobil itu hancur berantakan.

"Mereka menembaki mobil kami. Anjing itu melompat untuk menghalangi peluru dan menyelamatkan salah satu anak di dalam mobil dan ibunya," kata dia.

Kamera CCTV di pusat perbelanjaan itu masih menangkap gambar Noah berlari setelah insiden penembakan itu. Ternyata, luka Noah sangat parah. Dia berlari ke belakang gedung itu dan kemudian mati di sana.

"Anjing itu menghalangi peluru sehingga anak-anak di dalam mobil itu selamat," kata salah seorang saksi yang melihat kejadian tersebut.

Sementara itu, Kepolisian Atlanta tengah mengejar para tersangka penembakan dan mengatakan semua keluarga korban merasa sangat trauma akibat kejadian itu.

"Mereka semua selamat, tetapi anjing kesayangan mereka mati. Hal ini sangat menyedihkan mereka," kata Sersan Gregory Lyon dari Kepolisian Atlanta.


Source :
http://internasional.kompas.com/read/2014/12/01/13033091/Halangi.Tembakan.Penjahat.Anjing.Ini.Mati.Selamatkan.Majikannya?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp

Selasa, 02 Desember 2014

APAKAH MEDITASI ITU?

APAKAH MEDITASI ITU?
Krishnamurti: ... Tahukah Anda tentang meditasi?
Siswa: Tidak, Pak.
Krishnamurti: Tetapi orang dewasa pun tidak tahu. Mereka duduk di satu sudut, menutup mata dan berkonsentrasi, seperti anak sekolah mencoba berkonsentrasi pada sebuah buku. Itu bukan meditasi. Meditasi adalah sesuatu yang luar biasa, jika Anda tahu bagaimana melakukannya. Saya akan bercerita sedikit tentang hal itu.
Pertama-tama, duduklah dengan tenang sekali, jangan memaksa dirimu untuk duduk diam, tetapi duduk atau berbaringlah dengan tenang tanpa suatu paksaan. Mengertikah Anda? Lalu perhatikan pikiranmu. Perhatikan apa yang kaupikirkan. Anda menemukan bahwa Anda tengah berpikir tentang sepatumu, gaunmu, apa yang akan Anda katakan, burung di luar itu yang Anda dengarkan; ikuti pikiran-pikiran itu, dan selidiki mengapa suatu pikiran timbul. Jangan coba mengubah pikiranmu. Lihat mengapa pikiran-pikiran tertentu muncul dalam batinmu, sehingga Anda mulai memahami arti dari setiap pikiran dan setiap perasaan tanpa suatu paksaan. Dan jika suatu pikiran muncul, jangan menyalahkannya, jangan berkata ini benar, itu salah, ini baik, itu buruk. Perhatikan saja, sehingga Anda mulai memperoleh pemahaman, kesadaran yang aktif dalam melihat setiap pikiran, setiap perasaan. Anda akan mengetahui setiap pikiran yang tersembunyi, setiap dorongan yang tersembunyi, setiap perasaan, tanpa terdistorsi, tanpa berkata, itu benar, salah, baik, atau buruk. Jika Anda melihat, menyelami pikiran secara mendalam sekali, batin Anda menjadi luar biasa halus, hidup. Tidak ada bagian batin yang tidur. Batin itu bangun sepenuhnya.
Itu hanya dasarnya. Maka batin Anda sangat tenang. Seluruh diri Anda menjadi sangat diam. Lalu selamilah keheningan itu, makin dalam, makin jauh—seluruh proses itulah meditasi. Meditasi bukanlah duduk di sudut mengulang-ulang sejumlah kata-kata; atau memikirkan sebuah gambaran atau hanyut dalam khayalan-khayalan liar yang mempesonakan.
Untuk memahami seluruh proses pikiran dan perasaan Anda berarti harus bebas dari semua pikiran, bebas dari semua perasaan, sehingga batin Anda, seluruh diri Anda, menjadi sangat hening. Dan itu juga bagian dari hidup, dan dengan keheningan itu Anda bisa melihat pohon, Anda bisa melihat orang, Anda bisa melihat langit dan bintang-bintang. Itulah keindahan hidup.
J. Krishnamurti - Duduk Diam dengan Batin yang Hening

Senin, 01 Desember 2014

Aneh, ada batu 'Gaib' yang bisa merokok

Aneh, ada batu 'Gaib' yang bisa merokok. Kalau dilihat-lihat, batu ini bentuknya biasa saja dan tidak ada yang aneh. Ternyata, batu ini dianggap aneh dan gaib karena bisa merokok dan menghabiskan sebatang rokok hanya dalam waktu 5 menit.

Batu yang aneh ini terdapat di Gunung Shangyou, China. Batu ini ditemukan oleh seseorang bernama Luo Yuanshui yang tinggal di Longyan, China. Awalnya, dia iseng saja menyematkan rokok menyala di antara lubang batu. Namun anehnya, rokok yang di selipkan itu habis seperti sudah dihisap oleh batu, dilansir oleh Dailymail.co.uk.

rokok

Karena dianggap aneh, Luo membawa batu seberat 2,2 kg ke rumahnya. Dengan keanehan itu, Luo memberikan si batu rokok yang berbeda-beda merek dan jenisnya. Rokok itu dinyalakan dan diselipkan pada batu. Sang batu kembali menghisap rokok itu dan menghabiskannya kurang dari enam menit. Aneh sekali ya!

Keanehan batu yang bisa merokok segera menjadi berita. Tetangga Lou berdatangan dan melihat sendiri bagaimana batu itu merokok. Sebagian masyarakat menganggapnya batu gaib dan misterius karena bisa merokok seperti manusia.

batu-merokok-1-dailymail