Daniel Suchamda : Kadang bingung bagaimana menanggapi suatu rasa yang sangat bersyukur, merasa yang sudah dilalui sungguh dari bimbinganNya yang ajaib, melelehkan air mata haru karena selama ini Dia membimbingku, tidak dapat masuk di akal. Mengapa bingung? Karena ane kafir tak beragama. :D
NF : Hahahahaha......kecian amat ya....
DS : Ya, kena long face dahhh
NF : Wkwkwk.....Sambil ngasah kuku dan menggeremet gigi ya mas.
DS : wkwkwkwkwk
Gak kok, bersyukur aja.......ternyata Tuhan tidak seperti yg orang agama bilang
NF : Mnrtku.... Klo Tuhan seperti yg kebnykan org beragama msh mampu labelkan. Berarti Dia adalah Tuhan yg sungguh sangat terbatas bahkan bisa jadi bukan Tuhan.
DS : Nah itu dia!
DS : Aku sih gak benci, tapi melihat keburukan dari apa yg disebut Organized Religion. Religiusitas sendiri gak masalah buat aku. Karena menurutku itu adalah nature dari human. Tapi manakala sudah disusun dalam struktur, batasan, persyaratan dan sanksi2 hukuman....maka tiada lain adalah akal-akalan manusia untuk menguasai yang lainnya.
Mungkin anda mengatakan saya berpikir negatifistik. Anda mengatakan agama berfungsi untuk mendidik.
Memang benar tapi dalam tanda kutip "mendidik". Saya pertanyakan apakah "mendidik" itu? Apakah untuk hapal seperangkat dalil/rumus/teori/aturan, ataukah mengembangkan kemampuan untuk menjadi mandiri, obyektif, cerdas, memiliki kepekaan hati?
Apakah melalui suatu disiplin dan indoktrinasi seseorang menjadi peka hati, atau malah tumpul? menjadi obyektif atau malah sempit judgemental? menjadi cerdas atau malah hilang daya kritisnya? menjadi manusia merdeka yang mandiri ataukah segala sesuatunya jadi tergantung dari sang penggembala ternak?
Apakah kita ingin menciptakan manusia yang utuh atau sekedar pembebek?
Seingat saya dalam pelajaran kebangsaan di sekolah dulu, bapak proklamasi kita Ir.Soekarno berkali-kali menekankan agar tidak menjadi bangsa pembebek, "yes man", ABS (Asal Bapak Senang).
Tapi apakah mungkin menciptakan manusia yang utuh, bila dalam segala sendi kehidupannya di indoktrinasikan agama domba, onta, beo, bebek, dsb? Lebih baik kita buka pasar ternak. Refublik Indofarming : yang penting cepat berkembang biak dan gemuk2. Lalu ekspor keluar negeri dengan harga murah.
Tapi apakah mungkin menciptakan manusia yang utuh, bila dalam segala sendi kehidupannya di indoktrinasikan agama domba, onta, beo, bebek, dsb? Lebih baik kita buka pasar ternak. Refublik Indofarming : yang penting cepat berkembang biak dan gemuk2. Lalu ekspor keluar negeri dengan harga murah.
NK : Pembebek
DS : Sepertinya melorotnya nilai rupiah berkorelasi dengan jumlah pertambahan penduduk deh.
Makin tambah jumlah penduduk, cetak aja uangnya lagi supaya bisa dibagi2 lebih banyak, otomatis nilainya merosot.
Dulu, kerja sebagai klerik bisa mikir kredit rumah, jaman sekarang manajer aja pusing mikir cicilan KPR. Gimana gak tendensi korupsi dalam pekerjaan? Makanya maling tambah banyak.
Yang dulu bisa jadi kerja tetap, sekarang semua sistemnya kontrak. Udah gak produktif, buang. Persis peternakan.
Makin tambah jumlah penduduk, cetak aja uangnya lagi supaya bisa dibagi2 lebih banyak, otomatis nilainya merosot.
Dulu, kerja sebagai klerik bisa mikir kredit rumah, jaman sekarang manajer aja pusing mikir cicilan KPR. Gimana gak tendensi korupsi dalam pekerjaan? Makanya maling tambah banyak.
Yang dulu bisa jadi kerja tetap, sekarang semua sistemnya kontrak. Udah gak produktif, buang. Persis peternakan.
RAH : Agama dan Tuhan adalah 2 hal yang sering disamakan oleh kebanyakan orang .. Inilah yang menimbulkan chaos di dunia
DS : Tuhan itu satu, agama itu banyak.
Tapi masing2 agama suka mengklaim bahwa Tuhan hanyalah miliknya.
Tapi masing2 agama suka mengklaim bahwa Tuhan hanyalah miliknya.
Sama seperti : bumi itu satu dan luas, tapi masing2 bangsa berlomba2 mengklaim miliknya, lalu terpetak-petak.
Apakah ini kalau bukan karena ego manusia?
Padahal Tuhan itu adalah sesuatu yang diluar Ego, dia sama sekali tidak memiliki egoisme, justru sebaliknya semata-mata hanya memberi. Lihat saja bumi memberi digali tanpa protes, dimiliki bermacam2 bangsa silih berganti juga diam saja, matahari memberi sinar tanpa membeda-bedakan.
Jadi kalau ada agama yg tidak memiliki wisdom itu, menurutku agama palsu. :D
Karena membungkus ego atas nama Tuhan menurutku adalah kejahatan yang paling jahat. :)
Apakah ini kalau bukan karena ego manusia?
Padahal Tuhan itu adalah sesuatu yang diluar Ego, dia sama sekali tidak memiliki egoisme, justru sebaliknya semata-mata hanya memberi. Lihat saja bumi memberi digali tanpa protes, dimiliki bermacam2 bangsa silih berganti juga diam saja, matahari memberi sinar tanpa membeda-bedakan.
Jadi kalau ada agama yg tidak memiliki wisdom itu, menurutku agama palsu. :D
Karena membungkus ego atas nama Tuhan menurutku adalah kejahatan yang paling jahat. :)
Source : http://primordialnature.blogspot.com/2014/11/tuhan-mencintai-kafir.html



Tidak ada komentar:
Posting Komentar